Selasa, 20 Juni 2017

Trip To Jogja! Alone? No Problem (part3)

Hello Travellers.

Di tulisan ini saya akan melanjutkan perjalanan saya di hari ketiga ketika di Jogja. Saya sempat kecewa dengan transportasi di Jogja yang macet disana- sini tapi jalannya sempit, becak yang overpriced, ojek yang tidak efisien, dan sulitnya akses dengan berjalan kaki karena jauh ataupun jalanannya tidak ada trotoar (jalannya sempit jadi kadang harus mengalah dengan mobil yang lewat). Akhirnya saya memutuskan untuk menyewa motor yang saya cari melalui google.


Di Jogja saya kemana aja sih?
Hari pertama : menuju jogja naik pesawat, check in, makan, tidur. (cek disini Solo trip to Jogja part 1)
Hari kedua : berpetualang naik transjogja, ke Borobudur, keliling alun- alun keraton, keliling naik becak, keliling malioboro malam, nonton kabaret show Oyot Godhong. (baca disini Solo trip to Jogja part 2)
Hari ketiga : sewa motor, menyusuri pantai parangtritis, candi prambanan, candi ratu boko, de mata, alun- alun jogja, indahnya museum jogja di malam hari.
hari keempat : check out dan hampir telat ke airport, tip naik taksi, dan take off to Jakarta.


Di hari ketiga ini saya memesan motor yang sudah saya sewa sejak saya masih di Jakarta. Kenapa di hari ketiga? Karena pertimbangan saya, sebelum keliling naik motor, saya ingin membaur dengan kendaraan dan lingkungan sekitar. Tapi ternyata salah.
Kenapa salah?
Karena malah jadi boros dan saya kena scam 2x. What a day!

First thing first, saya cek di google. Kemudian dapat yg cocok, Saya kontak mereka lewat nomor whatsup yang tertera di web-nya. Saya sewa motor di transmojo yang kamu bisa cek disini http://transmojo.blogspot.co.id/. Kenapa saya pilih sewa disini?
  • pastinya karena lebih murah tapi ga murahan
  • adminnya responsif banget meladeni setiap pertanyaan saya
  • perlengkapan motornya oke
  • motor bisa diantar ke penginapan kamu dan dijemput lagi sesuai perjanjian.
*bukan endorse

Gimana cara saya menyewa motor?
  1. kamu cek website Transmojo dan pilih jenis kendaraan yang ingin kamu sewa. Harga sewa tergantung jenis kendaraan yang kamu pilih, Saat itu saya pilih kendaraan sepeda motor Scoopy dengan harga sewa sehari Rp80.000. Ada banyak jenis motor yang bisa kamu pilih untuk disewa koq tenang aja.
  2. Mereka akan meminta surat jaminan untuk ditahan selama kamu pinjam motor mereka. Saat itu saya menjaminkan KTP Ibu, NPWP Ayah, dan STNK motor saya. Yup! Jadi kamu bisa menjaminkan surat jaminan punya siapapun yang pergi dengan kamu ataupun sodara dirumah yang bisa dipinjam. Minimal surat jaminan 3 macam.
  3. Pada saat kamu memesan, tentukan tanggal dan jam kamu pinjam. Pada tanggal dan jam yang dijanjikan, mereka akan mengantarkan motor kamu dan kamu akan diminta menyerahkan 3 macam surat jaminan dan membayar uang sewa. Uang sewa bisa kamu bayar setengahnya dan setengah lagi kamu bisa bayar saat mengembalikan motor.
  4. Cek kelengkapan motor seperti helm, Stnk, dan mesin kendaraannya. Waktu itu saya dapat Scoopy yang mereka baru beli loh. Kata Bapa yang mengantarkan motor itu, saya pelanggan pertama yang pakai motor itu.
  5. Pada tanggal dan jam yang ditentukan kamu selesai pakai kendaraan itu, akan ada orang yang datang untuk mengambil kendaraan yang kamu sewa tersebut. Saya sewa di tanggal 16 dari jam 7 pagi sampai tanggal 16 jam 8.30 malam.
Setela mencoba berkeliling mengendarai motor, saya sedikit menyesal kenapa tidak dari kemarin saya menyewa motor. Sumpah loh! hanya bermodalkan google maps, kamu bisa berkeliling jogja kemanapun kamu mau. Di hari ketiga ini banyak hal yang diluar itinerary yang sudah saya susun sedemikian rupa. Tapi disinilah enaknya solo travelling. Kamu bisa kemana pun yang kamu mau dan langgar jadwal yang kamu buat tanpa takut ada yang kecewa. Long Live SOLO TRAVELLERS!

Balik lagi ke penyewaan motor, setelah selesai transaksi saya langsung tancap gas mengendarai motor dan menuju kawasan Pantai Parangtritis. Walaupun dijalan agak ragu karena jauh dari kota dan jalanan sepi. Akhirnya saya sampai sana dalam waktu 30 menit lebih cepat dari prediksi google yang mengestimasi 1 jam lebih. Dan ternyata kawasan ini tidak terlalu jauh dari Malioboro ya. Mungkin kalau disini seperti cileungsi ke cibinong tapi lebih enak ke parangtritis sih. Jalannya semulus pantat bayi. Tanpa sadar kadang kecepatan motor saya mencapai 80km/jam lebih. Kalau bukan motor orang sih saya gak peduli haha. 

Di Parangtritis ada apa aja?
Dan saya ngapain aja? Nih cek.

Alone in the beach

Ya gitu deh cuma bisa foto- foto dan duduk santai kaya di Pantai. Saya hanya menghabiskan wakyu 30 menit dan lanjut berkeliling mengitari kawasan pantai. Jadi di kawasan pantai ini ada 3 macam pantai loh. Untuk jelasnya kamu bisa cek di Google tapi kalau aku garis bawahi, pantai parang tritis untuk semua umur dan cenderung rekreasi keluarga yang bawa anak. Pantai ditengah saya lupa namanya itu untuk sembahyang atau ziarah. Dan yang paling ujung, Pantai Depok. Di pantai Depok terkenal dengan pasar nelayannya dan waktu saya kesana sih lebih banyak tukang jualan makanan laut. Kalau menurut saya sih biasa aja. Rasa gak enak tapi bisa dimakan sih. Semua hewan laut yang dijual cuma di goreng untuk dijadiin camilan. Soooo...biasa aja jadinya.
Kalau kamu ke Pantai Parangtritis ini, kamu juga akan melewati Gumuk Pasir loh. Hamparan pasir luas ala Gurun. Tapi karena saat itu panas banget jadi saya lihat dari kejauhan dan di bawah pohon rindang aja deh. Selain Gumuk Pasir, kamu juga akan melewati tempat orang melakukan paralayang. Waktu saya melewati itu sih banyak orang disana. Di Jogja juga banyak Pantai bagus loh! Rutenya tinggal melanjutkan jalan dari Pantai Parangtritis bisa ditempuh sekitar 2 jam. Saya ingin sekali kesana tapi karena saya seorang diri jadi saya mengurungkan niat tersebut. Jauh banget sih engga tapi jalannya lebih sepi dari jalan ke parangtritis. Itulah minusnya solo travelling. Apalagi untuk perempuan seperti saya.

Setelah puas menyusuri kawasan pantai ini, saya lanjut pulang ke Hostel, langsung mandi lagi, dan ganti baju. Celana saya basah kena ombak dan gak betah dipake. Sudah rapi, saya melanjutkan perjalanan ke alun- alun keraton. Kemarin saya memang kesini naik becak tapi karena tidak puas jadi balik lagi deh. Hanya saja, sepertinya saya salah masuk museum deh. Pusing cari jalan ke museum kereta akhirnya saya menyerah dan lansung pergi ke menuju candi Prambanan.  


Sebenarnya kalau uangmu berlebih dan sangat ingin keliling museum di keraton sih bisa aja naik becak atau ojek. Disini banyak tukang becak dan ojek yang menawarkan jasanya untuk berkeliling. Tapi mengingat budget saya di Jogja hanya 1.000.000 jadi saya batalkan saja. Menurut saya terlalu mahal jadi saya lanjut saja ke Candi Prambanan naik motor sendiri. Saat itu waktu sudah jam 2.30. Agak was-was sih karena jarak tempuh kesana kurang lebih 1 jam dan candi tutup jam 4.

hewan apa ini depan Keraton?
Saya menuju Candi Prambanan dengan bermodalkan motor dan google maps aja loh. Dan ternyata cukup jauh yaaa. Tapi alhamdulillah saya sampai disana jam 3 siang. Pada saat saya mau bayar tiket masuk, di loket ada pengumuman tiket terusan untuk ke Candi Ratu Boko dengan menggunakan Bus yang mereka sediakan loh. Akhirnya saya coba itu dengan membayar Rp60.000 sudah bisa masuk Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko. Bus mini van ini muat 10-12 orang loh. lega banget. Dan ternyata dari candi prambanan ke candi ratu boko ini cukup jauh juga. Tidak heran mereka akhirnya memberikan jasa angkutan ke candi ratu boko ini. Saya tau ada candi ini dari film AADC 2 loh. Ternyata tempatnya bagus! Saya sangat menyarankan untuk pergi kesini kalau di Jogja. Berbeda dengan candi lainnya, candi ini berada di dataran tinggi jadi walaupun terik matahari sangat meyengat, kamu ga akan ke panasan.

Shuttle Bus dari dan ke Candi Prambanan X Candi Ratu Boko

Pintu Masuk ke Candi Ratu Boko
Dari pintu masuk seperti foto di atas, kamu harus olahraga naik tangga sampai ke tempat yang ada di foto di bawah. Tempat disini instagramable banget untuk kamu foto- foto. Tapi ya sekedar foto dan menikmati keindahan aja sih aktifitas kamu disini. Dan kalau kamu rombongan kesini, kamu bisa piknik juga.


Dari foto diatas, harus menaiki tangga lagi untuk sampai ke gerbang candi yang remarkable itu. Pas sunset disana itu paling bagus loh.


Kamu harus bersyukur suhu disini tidak sepanas di Candi lainnya karena lokasinya berada di dataran tinggi. Tapi tetep panas sih walaupun banyak angin semiliwir yang sejuk. Dari sini kamu bisa melihat pesawat yang akan terbang dan juga turun loh. 


Pemandangan dari sini bagus loh. Lihat di foto bawah. Tapi tolong dimaafkan karena saya gak bisa ambil foto bagus.


Ini tempat favorit saya disini. Tempatnya agak masuk kedalam dan viola! kamu akan menemukan tempat ini.


Kalau sumur seperti dibawah ini, saya lupa sejarahnya tapi biasanya orang akan melemparkan bunga ataupun uang untuk meminta keberuntungan. Walaupun kamu dilarang melemparkan bunga disini sih.


Bus terakhir yang berangkat ke Candi Prambanan pukul 4 sore loh jadi kamu harus perhatikan kalau kamu mau numpang naik bus lagi. Jadi pas jm 3.45 saya bergegas turun dan menunggu di bus sampai penuh baru bisa berangkat. Sesampainya di Candi Prambanan, karena masih ada waktu, jadi saya keliling sebentar disana pakai bus juga. Capek jalan kaki terus hehe.


Iya harga tiketnya murah hehe. Dan kebanyakan yang naik turis asing loh. Pas saya naik cuma saya yang penduduk lokal. Canggung banget. Sumpah!


Ini dia penampakan bus atau kereta mininya. Bapa yang di kursi belakang itu bikin iri aja ya?! Tapi saya sedih sih jadi orang yang pakai baju merah disitu. 


Waktu sudah menunjukkan jam 4.30 dan saya pun bergegas pulang. Dari sini saya melanjutkan perjalanan ke De Mata De Arca yang terkenal itu. Kamu gak perlu jauh- jauh ke Madame Tussaud untuk foto bareng orang- orang terkenal ini. Harga tiketnya ada satu aja tergantung kamu mau masuk yang mana dan ada tiket terusan jadi kamu bisa masuk kedua- duanya. Saya sendiri milih De ARCA dengan harga tiket masuk 60.000. 


AKHIRNYA SAYA KETEMU IBU KARTINIIII! Yang kenal saya pasti tahu kalau saya fans berat Ibu Kartini. Akhirnya ya bu bisa foto bareng juga.


Dan ini Idola keluarga saya. Om Jackie yang berpose dengan saya. Makasih ya Om!


YAAYYY! Ketemu abang Iron Man dan abang Captain America! Mau donk bang dilindungi juga..hehe


Daaannn karena sudah lelah seharian kesana kemari, pulang ke Hostel saya langsung cari makan, dan jalan- jalan terakhir pakai motor sebelum dikembalikan. Saya random aja entah jalan kemana. Saya mengelilingi keraton di malam hari, Tugu Jogja (disini banyak banget orang hunting foto), dan ini yang paling saya suka. Berawal dari nyasar gak tau dimana dan kemana, saya melihat disebrang jalan ada gemerlap cahaya warna warni dan pas saya cek di Google Maps ternyata itu Monumen Jogja Kembali. Saya gak menyesal nyasar deh.





Only one word from me, SUPERP! Creative banget orang jogja ya ini keren banget! Tapi kalau kamu sendiri kesana dan perempuan, jangan heran akan ada banyak yang cat calling alias ngegodain gak jelas haha. Tips from me, Just walk away and stay cool.

Tidak membutuhkan waktu lama saya disini dan saya langsung bergegas pulang sebelum jam 8.30 karena saya sudah janji harus mengembalikan motor ini jam segitu. Well, hari ini yang paling seru dari perjalanan saya di hari- hari sebelumnya. Dan begitu sampai hostel, saya pun bergegas mandi dan packing untuk pulang besok. Dan akhirnya tidur pulaasss!!

Selamat Malam.

Ohya, hari itu saya sekamar dengan kakek dari Jepang yang sangat talkative. Dia cerita harusnya dia pergi dengan istrinya tapi karena istrinya sedang tidak sehat jadi istrinya meminta dia aja yang pergi. Beliau sudah keliling asia sejak resign dari kerjanya loh. Beliau berbagi banyak pengalaman yang bisa saya ceritakan panjang x lebar disini. Dan disitulah saya lebih menyukai menginap di hostel daripada hotel. You can meet a lot of people from all over the world!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar